“OK…!” kataku pula dgn mantap.Begitu HP gterputus, aku langsung melepaskan semua pakaianku adan aku berbugil ria di rumahku. Bokep hijab ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Kutolak tubuh Wildan di lantai dan aku menaiki tubuhnya dari atas. Indah sekali perasaanku. Normalkah aku? Duh Gusti. Wildan mematikan mesin kenderaan dan melapas pakaiannya dan melemparnya di lantai. Duuuuhhh… kenapa aku jadi cemburu? “Tdk bu… hanya ada sesuatu yg ketingalan dan harus aku ambil,” katanya bergegas melintasku.Saat itu kami bersenggolan. Kenapa sejak beberapa hari lalu aku sangat menginginkannya, tp saat ada peluang, justru Wildan sendiri yg memulai, aku malah menjadi kaku?Melihat aku tdk bereaksi, Wildan melepaskan pelukannya dan segera keluar rumah sembari menutup gerbang dan menctarter motor bebeknya. Tolonglah agar nafsu yg bergejolak ini bisa aku redam.KUhabiskan waktuku memasak untuk makan siang kami kemudian kucari berbagai kesibukan lainnya. Saat aku mau menekan nomor terakhir Wildan sudah menghubungiku seperti tertera dalam layar HP.“Hallo,” kataku manja.




















