Lalu aku memperkosanya sekali lagi, tidak peduli apa hari besok mau Indonesian Idol kek, mau wisuda kek, yang penting aku bisa menyetubuhi Rini sesukaku sekarang ini dan selamanya….,,,,,,,,,,,,, Aku berlari di bawah sinar matahari yang terik dan sampah-sampah yang busuk, benar-benar lingkungan yang menyebalkan! Bokeb “Aku buang cincinku,” balasnya, “kamu sudah tau kan alasannya” Ucapnya sambil menangis, lalu tertawa. Kubawa ia melewati jalan belakang agar tak ada yang tahu, lalu melewati dapur dan lift karyawan. “Rin, rin, ” “Mmm…mmm” “Rinnn…..” crooot…. Penisku membesar, sakit rasanya dihalangi celana jeans yang cukup tebal ini.“Kamu kenapa?” tanya Rini, aku menjelaskannya secara detail namun dia menyentilku, kukira akan ditampar. Dari posisi jongkok, ia merebahkan kedua kakinya, roknya terangkat dan kembali kulihat CD bewarna kuning itu. “Rin, aku mau ngecrot nih!” jawabku sambil menyodoknya, namun Rini hanya terdengar suara “Mmm, mmm….” Aku menyodoknya lebih kencang lagi, kulepaskan kedua tangannya dan kutarik-dorong




















