Irfan melepas putingku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku. “oooohhhhhh.. Bokep mom K0ntolnya yg besar dan berotot mengacung dgn bangga. Mataku terpejam. Sekembali Irfan ke kantor, aku termenung sendirian di ranjang. Aku tahu aku hampir mencapai klimaks, pdhal tetap mengharapkan lebih. Irrfaaannnnnn.. Riiikkkk.. Irrfaaannnnnn.. Irfan mengambilkan minuman dan kembali ke kamar memperoleh aku sudah melepas blazer dan sedang memijat betisku. Tidak ada lagi yg bisa kita lakukan tidak hanya berangkat ke dokter. Meqiku panas, basah dan berdenyut-denyut. oohh.. Meski sudah basah berlendir, tidak urung k0ntol Irfan yg demikian kekar berotot begitu seret memasuki liang meqiku yg belum sempat dilalui bayi ini, membikinku menggigit bibir menahan kenikmatan luar biasa bercampur sedikit rasa sakit. Meski beda perusahaan, tugas Irfan menuntutnya utk tidak jarang datang ke kantorku dan kebetulan hubungan kerjanya sangat terkait erat dgnku. Tenaga dan penampilan keras dan sikap lembut, kombinasi yg tidak kudapatkan dari suamiku, ditambah beberapa macam




















