“Kamu bohong…”, katanya pelan, suaranya sudah bercampur birahi. Bokepindo Sebagai pelampiasan, pada saat mandi aku menyempatkan diri untuk masturbasi, kebetulan ada tumpukan pakaian dalam kotor milik Mama Winda di dalam ember. Saat datang, aku disambut oleh Yoga, sementara ibunya ternyata sedang mandi. “Ih, apa sih hebatnya si Lela itu? Bagaimana kisahnya? “Okh…kamu… kamu menjilat memek ibu tirimu…Okhhh….edannn… kamu apakan itilku Kemal…??”, teriaknya ketika aku mengulum dan menyedot klitorisnya. “Hmm… coba saya cek ya Mbak…”, kataku sembari menurunkan wajah ke selangkangannya. “Enggak berani ya Mbak?”, tantangku semakin berani,”melawan anak muda?”. Sejenak kemudian Mama Winda sudah melucuti gaun tidurnya dan mempersilahkanku untuk membuka bra ungunya yang tampak tak sanggup menahan besar buah dadanya. Kini 100% aku sudah menguasai Mama Winda. Birahiku langsung “watering down”… layu sebelum berkembang. Aroma khas vagina masih tertinggal di sana, mengantarkan masturbasiku dengan sabun mandi sampai akhirnya menyemprotkan sperma di dinding kamar mandi.
