saya tersenyum menang. Kasihan dia, tentunya kedinginan. XNXX minggu depan saya akan ke Jakarta menemuinya.Beberapa menit kemudian, berahiku yang tadi menggebu-gebu mereda. Tetapi ia tak setuju. tak bisa! entahlah, saya tak pernah double check. Kalah ya kalah! Untung Donat sedang nonton TV di ruang lain. saya melarikan lidahku membasahi bibirku. Disaat saya keluar dari bandara, suasana jauh berbeda. saya tolak dengan halus. Cowokku sendiri tentunya akan protes keras disuruh tidur di sofa.“Ren, matiin aja AC-nya,” saya usul.Dia bergerak memberi respon. Riko.. Sshh.. Tengah malam jam 2 saya terbangun. Rasa kehilangan itu ada, terhadap kekasih yang saya tinggal (Venis adalah lelaki yang mengisi hatiku setelah Ade, some of you may already know the history with him). Biarlah, mereka & saya memang susah menyambung lagi. ia mendesah,“Napasmu membuat saya tak bisa tidur.” Ciumannya enak sekali, panas & penuh bara, terasa lain dari yang pernah kurasakan. Sambil menunggu permainan
