”Heeh..iya Pak”, Tina menjawab sambil tersenyum manis. Bokep india ”Iya..nanti di rumah”. Aku bergegas memasukkan sepeda motor ke dalam rumah dan Tina lalu mengunci pagar. Lalu kubalikkan lagi tubuhnya menghadap bak mandi. Sengaja kutatap matanya saat melepas cdku. “Bapak saya mandiin dulu ya”, kata Tina. Tambah gawat”. Cairan lavanya makin keluar. ”Iyyyaa..Pppaakkk..aaayyyoo Pppaakk..”, rintihnya makin kencang. Pembantu-pembantu adikku memang dibiasakan memanggil “Pak“ pada saudara-saudara majikannya, padahal terdengar sedikit asing di telinga. ”Saya yang terima kasih Pak. Jantungku makin berdebar. ”Iya..nanti di rumah”. Tina menatapku dan kubelai rambutnya. ”Lalu..lidahmu kamu puter-puter di kepala penis atau di lubang kencing yang bergaris panjang ituuu..yyyahhhh..sssuuudddaahh pppiiinnnttteeerrr kkkaaammuu Tttiinnnn”.Kuangkat kepalanya dari penisku dan kami berciuman dengan panas. Tina agak malu rupanya, tetapi ada sedikit senyum di sana. Tina mulai membuka mulut, sedikit demi sedikit penisku memasuki mulutnya.
