Pinggulku kutekan sambil membuat gerakan maju-mundur.Cukup lama gerakan ini kulakukan, tapi tak membawa hasil. Setelah permainan yang panjang dan melelahkan itu, aku berbaring telentang. Bokep indo viral Perasaan mau ejakulasi mulai terasa. Tanpa basa basi lagi, kukecup pipinya dengan lembut.Gerakan pinggulku kuhentikan ketika tangan kanan Viena berusaha meraih senjataku yang menempel di pinggulnya. Tapi lingkaran senjataku tersebut terlalu besar untuk genggaman jarinya, karena ukuran benda itu sedikit lebih besar dibanding pergelangan tanganku.Setelah puas mempermainkan senjataku, kemudian benda tersebut dikulumnya kembali dengan rakusnya. Kuraih kepalanya, lalu kukecup bibirnya cukup lama sampai nafasnya tersenggal-sengal. Tubuhnya yang tadi lemas mulai segar. Rupanya mata Viena sudah ditutup dengan sapu tangan oleh Mas Irvan, terus dia bergegas keluar.Sekarang gantian aku yang berperan sebagai Mas Irvan. Aroma khas yang keluar dari vaginanya membuat hasratku semakin bergelora. Viena yang tengah berdiri dekat tempat tidur kudekap dari belakang, lalu kucium tengkuknya.




















