Daritadi aku membayangkan bodi kamu di balik seragam itu… ” tambahku dengan berani. Ia menarikku masuk dan mengunci pintunya dari luar. Bokep india Ia lalu mulai berjalan ke arah toilet untuk orang handicapped, yang lebih luas daripada toilet biasa. Sekitar lima menit, aku melihat pemandangan awan dari jendela kecil.” Excuse me, sir… ” sebuah suara halus menyapaku dengan ramah. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. mestinya berdua-berdua, tapi supervisorku katanya migraine jadi dia istirahat di first class. Sedangkan aku hanya mampu bucat 2 kali sehari. Lia menyedot kont*lku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung kont*lku, tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok kont*lku dengan gerakan makin pelan.Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya. Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Untung aja gak penuh… ” ” Oh… gitu… ya… gapapa deh… aku




















