Saat itu, aku menyangka bahwa Sam adalah Wang Hui (suamiku) sehingga aku terus saja menciumnya dengan penuh nafsu dan sepertinya Sam ikut hanyut dalam ciumanku dan mulai menciumku dengan penuh mesra dan mungkin juga dia menganggap aku seperti istrinya yang telah meninggal.Tanganku mulai turun dan mengelus kejantanannya yang telah mengeras seperti baja. Sam mulai menyambutnya dengan mencium seluruh wajahku seperti orang yang sudah lama tidak melakukan seks. Bokepindo Pinggulku juga turut bergerak naik mengikuti irama Sam.Tanda-tanda ejakulasi mulai muncul dan irama kami semakin lebih cepat. Aku tahu bahwa dia ingin membuatku sadar dari perasaan mabuk dan teler akibat red wine itu.– Dikala Sam sedang melap wajahku dengan kain merah itu, aku langsung memeluk Sam tentunya dalam keadaanku yang masih tidak sadar. Dengan perasaan sedih dan kesal, aku terpaksa mengakhiri percakapan kami.– Untuk menghilangkan perasaan kesalku, aku mendekati anak perempuanku yang sedang asyik bermain dengan Play Station




















