Kantorku tak lama lagi keliatan di kelokan depan, kurang lebih 200m lagi. XNXX jepang Membuatku tdk berani. Kaki kusandarkan di tembok yg membuat ia bebas berlama-lama membersihkan bagian belakang pahaku. Lalu pijitan turun ke bawah. Tetapi sejak tadi aq tdk melihat wanita yg lehernya berkeringat yg tadi mengerlingkan mata ke arahku. Penisku tegang seperti mainan anak-anak yg dituip melembung. “Ya.”Lalu aq menuju ruang yg kemarin. Dari iramanya bukan sedang berjalan. Aq terpejam menahan air mani yg sudah di ujung. Ketika Si Penis melemah ia seperti tahu bagaimana menghidupkannya, memijat tepat di bagian pangkal paha. Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Kini pindah ke paha sebelah kanan. Aq tdk berpakaian kini. Toh masih ada hari esok.Aq bergegas naik angkot yg melintas. Aq tdk berani menatap wajahnya.
