“Tidak apa-apa kok…” kata si bule.Aku yang sudah penasaran sejak tadi oleh keinginan Gina terus menimpali, “Ya sudah Gin… kamu ke belakang saja Gin…” kataku. Bokeb Eeh, ternyata Gina menuruti permintaan Chal dan perlahan jari-jari tangannya meremas dan mulai mengurut ke atas dan ke bawah dan dalam relatif singkat batang kemaluan bule tersebut berdiri dengan kokohnya di tangan Gina. Jari tanganku lalu turun ke bawah mengusap perut dan pusarnya, terus ke bawah membuka kancing celana jeans-nya dan menarik reitsletingnya. “Kok kamu tidak bilang kalau ada orang sih…” wajahnya merah karena malu. “Kamu pengen yang hot yaa?” tanyaku lagi. “Yaa, iyalah… tapi aku kan tidak enak sama kamu”, katanya. Celana itu tertarik hingga di tengah paha Gina di atas dengkul Gina sedikit. Kulihat dia tidak marah berarti dia juga kemungkinan suka.“Aah ya, saya Andi”, kataku bersalaman, “Dan ini Gina…”
Sambil tersenyum mereka berdua bersalaman dan terus mengobrol basa-basi




















