uh.. Bokep china nah itu dia! Pengen coba nih.. Tapi tengah malam, sekitar pukul dua dini hari, aku merasa ‘senjata’ andalanku kembali diobok-obok dan kini yang mengoboknya bukan hanya Mbak Wiwin tetapi seorang perawat lain juga. Tanpa menunggu jawabanku lagi, ia menaruh tissue itu lalu memegang kejantananku dan pelan-pelan mulai mengocok-ngocoknya. Setelah sepuluh menit, batang kejantananku mulai mengeras dan siap untuk ditusukkan. Dengan sengaja ia mengarahkan liang kewanitaannya ke wajahku. Setelah beberapa menit, kami berganti posisi. Sementara itu ia terus saja mengulum dan mengisap kejantananku dengan penuh nafsu.Beberapa menit kemudian aku mulai merasa akan ada sesuatu yang akan keluar dari tubuhku yang masih lemah karena sakit. crot!” Kasihan juga Mbak Wiwin, wajahnya berlepotan spermaku. Beberapa menit kemudian ia jongkok di samping tempat tidur. Mereka hanya bekerja sambilan saja. “Boleh dong… tapi jangan sekarang ya… kamu harus istirahat dulu… besok pagi kamu pasti akan merasa lebih puas lagi…
