Tapi ternyata, yang kulakukan itu malah membuat Laura berani untuk membalas ciumanku. Besoknya, dengan tetap berpakaian rapi (seperti jika mau berangkat kerja), aku mengeluarkan motorku dan beralasan lembur kepada kedua orang tuaku.Menunggu adalah hal yang sangat membosankan, karena sampai di Hero, jam baru menunjukkan angka 08.30, Setelah mencari sarapan, sambil ngerokok, aku iseng-iseng ikut ngantri ATM, padahal cuma mau liat saldo doang, karena uang yang ada di dompetku, masih ada sekitar Rp. Bokep jepang 400.000,-. Siswi tersebut, kita sebut saja namanya Laura, diperbantukan di departemen Personalia, sedangkan aku, bekerja di departemen PPIC. Nikmatnya.. he..).Tanganku mulai berusaha membuka kaosnya, karena aku tidak mau pandanganku yang tertuju kepada kedua payudaranya, terhalang oleh kaos yang ia kenakan. ketika berjongkok, tanpa sengaja sudut mataku melihat sesuatu yang sangat indah, dua pasang paha mulus terpampang didepan wajahku.Bukan hanya itu, karena posisi kaki Laura ketika duduk, agak mengangkang, maka ketika ku perhatikan, dipangkal
