Sambil mengikuti langkah kakinya, getaran jantungku semakin dag dig dug, dan tiba-tiba ia membalikkan wajahnya sehingga kami berhadap-hadapan dan saling menatap sejenak di tengah-tengah keramaian penumpang yg ada di terminal itu, hanya 30 cm jaraknya. Bisa kami selesaikan beberapa ronde.Tepat pada jam 2.00 siang, kami telah masuk di wisma yg tdk perlu sy sebutkan namanya itu. Bokep china Akupun melepaskan baju lengan panjang yg kukenakan seperti halnya pagawai kantoran saja. Sementara aku termasuk sudah Setengah Baya yg berkulit hitam dan keriput, punya istri dan 3 orang anak lagi. Kejadian itu pasti tdk pernah terlupakan seumur hidupku.Sekitar 20 m aku bolak balik dari pelataran paling bawah ke pelataran paling atas di terminal itu, bahkan hampir semua warung dan tempat duduk-duduk para penumpang bis aku intip tanpa ada rasa segan, meskipun aku tetap agak malu kalau-kalau ada penumpang dari kotaku asalku yg mengenal dan memperhaDinanku, yg bisa saja melaporkan




















