Kali tidak sulit. Bokep hot Aku mengiyakan saja. Karena batang kemaluanku sudah sakitnya bukan main, langsung saja aku iyakan. aku mau keluar lagi.”
“Sama”, balasku. Dia juga terlihat lemas sekali. Begitu dikulum, batang kemaluanku berdiri lagi karena enaknya. Langsung saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu. Begitu Laura mengajakku, tentu saja kujawab, “Mau..” “Jam berapa?” tanyaku. “Ahhhh.. “Karena aku takut kalau perasaan kita berbeda”, jawabku. Dia menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat dari ekspresi wajahnya. Sesampainya di ruang tengah, aku langsung duduk di karpet karena tidak ada sofa. Karena keasyikan, aku tidak sadar kalau dia mendekatiku. Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama, sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Karena melihat batang ku yang begitu besar, Laura langsung meresa horny lagi dan ingin melanjutkan adegan cerita seks. Sempat aku bertanya, kok rumahnya sepi banget.
