Buah dadanya tampak bergoyang kesana kemari, mengundang bibirku beraksi.“Ooohh Sayang, kamu buas sekali. Bokepindo uuhh..” desah Tante Tika tak beraturan.“Ooohh Tante.. kita bisa pecahkan masalah ini tanpa ada orang yang tahu,” kataku menantang.“B..b.baik, saya segera ke sana.. pintar kamu Doon oohh.. ooh Tante.. pintar kamu Doon oohh.. tolong deh jaga nama baik Tante.. oohh.. aku bisa ngerti kok sama Adikku, asal si Donny bisa bersikap adil aku nggak keberatan.”Itulah kisahku dengan Ibu pacarku dan Tantenya, hubunganku dengan Shinta terus berlanjut dan perselingkuhanku dengan Mama dan Tantenya juga nggak berhenti, hingga 1 tahun kemudian Tante Merry melahirkan anaknya.Saat aku dan Shinta membesuknya di persalinan, kulihat Om Nanto sedang ngobrol dengan Tante Tika.“Mari silakan masuk..” Om Nanto kelihatan gembira menyambut kelahiran anaknya.Kulihat Tante Merry tersenyum pada kami, saat Shinta menghampiri box bayi yang jaraknya tidak begitu jauh dari ranjang ibunya.Tante Merry memanggilku dengan isyarat tangan.




















