Perlahan aku mulai berani untuk bereaksi. Bokepindo Huh, masih 2 jam lagi. Dia adalah istri bosku. Aku ulurkan tanganku untuk meraih kepalanya mencoba membelai rambutnya. Takut menyakiti Mbak Titis. Payudaranya masih tertutup beha putih tapi itu sudah cukup untuk membangkitkan penisku. Huh, masih 2 jam lagi. Lalu kupandangi wajah Mbak Titis, titik2 keringat bermunculan di keningnya. “Ahh.!” Mbak Titis berteriak kecil. Oughhh… Mbak Titis melenguh panjang menerima perlakuanku yang tiba2. Sesekali bibirnya turun ke pelirku dan mengisap dengan kuat. Mbak Titis terus mendesis sampai suatu saat Mbak Titis hampir terduduk karena menahan kenikmatan dari ciuman dan belaian di betisnya. Aku masuk lagi ke ruang produksi. Setelah beberapa saat akhirnya penisku sudah berada dalam jepitan vagina Mbak Titis. Kurasakan tangan Mbak Titis meremas lembut kemejaku. Ibu Titis ga langsung masuk ke rumah tapi mampir dulu ke studio.


